Saturday, 5 April 2014

SISTEM PENCERNAAN MANUSIA DAN HEWAN

`        Saluran Pencernaan pada hewan pemamah biak terdiri dari mulut , kerongkongan, perut besar (rumen), perut jala (retikulum), perut kitab (omasum), perut masam (abomasum), usus halus, usus besar,rektum, dan anus

Pencernaan pada Sapi ( Ruminansia )

.
Pada mulut terdapat gigi dan lidah. Fungsi gigi pada hewan sama dengan pada manusia yaitu untuk mengunyah dan memotong makanan. Gigi seri berbentuk seperti kapak, terletak di sebelah depan, dan berfungsi untuk memotong makanan. Diatara gigi seri dan gigi geraham terletak ruang kosong yang disebut (diastema). Gigi gerahamnya terdiri dari bagiann gigi geraham depan (premolar) dan geraham belakang (molar). Gigi gerahamnya besar dan kuat karena memliki fungsi untuk mengunyah makanan.

https://www.google.com
Proses pencernaan pada hewan di mulai didalam mulut, yang langsung terjadi proses pembelitan makanan oleh lidah (layaknya ular membelit mangsa), kemudian makanan direnggut oleh gigi seri yang berbentuk seperti kapak tadi untuk dipotong-potong, lalu setelah makan dihancurkan oleh gigi geraham dan sudah bercampur dengan air liur. Proses berlajut masuk ke kerongkongan,(Esofagus). Kerongkongan pada sapi sangat pendek dan lebar serta lebih mampu berdilatasi (mernbesar). Esofagus berdinding tipis dan panjangnya bervariasi diperkirakan sekitar 5 cm. 
Kemudian makanan masuk ke rumen (perut besar), rumen merupakan salah satu bagian lambung. Di rumen terjadi pencernaan protein, polisakarida, dan fermentasi selulosa oleh enzim selulase yang dihasilkan oleh bakteri dan jenis protozoa tertentu. Lambung sapi diperkirakan sekitar 3/4 dari isi rongga perut. Lambung mempunyai peranan penting untuk menyimpan makanan sementara yang akan dimamah kembali (kedua kah). Selain itu, pada lambung juga terjadi proses pembusukan dan peragian.Lambung ruminansia terdiri atas 4 bagian, yaitu rumen, retikulum, omasum, dan abomasum dengan ukuran yang bervariasi sesuai dengan umur dan makanan alamiahnya.
Dari rumen, makanan akan diteruskan ke retikulum dan di tempat ini makanan akan dibentuk menjadi gumpalan-gumpalan yang masih kasar (disebut bolus). Bolus akan dimuntahkan kembali ke mulut untuk dimamah kedua kali. Dari mulut makanan akan ditelan kembali untuk diteruskan ke ornasum. Pada omasum terdapat kelenjar yang memproduksi enzim yang akan bercampur dengan bolus. Akhirnya bolus akan diteruskan ke abomasum, yaitu perut yang sebenarnya dan di tempat ini masih terjadi proses pencernaan bolus secara kimiawi oleh enzim.
Selulase yang dihasilkan oleh mikroba (bakteri dan protozoa) akan merombak selulosa menjadi asam lemak. Akan tetapi, bakteri tidak tahan hidup di abomasum karena pH yang sangat rendah, akibatnya bakteri ini akan mati, namun dapat dicernakan untuk menjadi sumber protein bagi hewan pemamah biak. Dengan demikian, hewan ini tidak memerlukan asam amino esensial seperti pada manusia.
Hewan seperti kuda, kelinci, dan marmut tidak mempunyai struktur lambung seperti pada sapi untuk fermentasi seluIosa. Proses fermentasi atau pembusukan yang dilaksanakan oleh bakteri terjadi pada sekum yang banyak mengandung bakteri. Proses fermentasi pada sekum tidak seefektif fermentasi yang terjadi di lambung. Akibatnya kotoran kuda, kelinci, dan marmut lebih kasar karena proses pencernaan selulosa hanya terjadi satu kali, yakni pada sekum. Sedangkan pada sapi proses pencernaan terjadi dua kali, yakni pada lambung dan sekum yang kedua-duanya dilakukan oleh bakteri dan protozoa tertentu.
Sekum pada pemakan tumbuh-tumbuhan lebih besar dibandingkan dengan sekum karnivora. Hal itu disebabkan karena makanan herbivora bervolume besar dan proses pencernaannya berat, sedangkan pada karnivora volume makanan kecil dan pencernaan berlangsung dengan cepat.
Usus pada sapi sangat panjang, usus halusnya bisa mencapai 40 meter. Hal itu dipengaruhi oleh makanannya yang sebagian besar terdiri dari serat (selulosa).Enzim selulase yang dihasilkan oleh bakteri ini tidak hanya berfungsi untuk mencerna selulosa menjadi asam lemak, tetapi juga dapat menghasilkan bio gas yang berupa CH4 yang dapat digunakan sebagai sumber energi alternatif.
Proses terakhir adalah ketika sari-sari makanan yang telah melalui berbagai proses yang melelahkan tadi masuk ke bagiaan usus halus dan diserap untuk diedarkan ke seluruh tubuh oleh darah . Sisa makanan keluar melalui anus. Bakteri dan ciliata yang nyangkut pada sisa makanan akan ikut keluar bersama sisa makanan. Tapi mereka tetap memiliki peran diluar sana, mereka akan sangat berguna ketika kotoran ini dimanfaatkan untuk menghasilkan biogas.

 









Saluran pencernaan makanan merupakan saluran yang menerima makanan dari luar dan mempersiapkannya untuk diserap oleh tubuh dengan jalan proses pencernaan (penguyahan, penelanan, dan pencampuran) dengan enzim zat cair yang terbentang mulai dari mulut sampai anus. Saluran pencernaan makanan pada manusia terdiri dari beberapa organ berturut-turut dimulai dari mulut (cavum oris), kerongkongan (esofagus), lambung (ventrikulus), usus halus (intestinum), usus besar (colon), dan anus

Sistem pencernaan pada manusia

.
Proses pencernaan dimulai sejak makanan masuk ke dalam mulut. Di dalam mulut terdapat alat-alat yang membantu dalam proses pencernaan, yaitu gigi, lidah, dan kelenjar ludah (air liur). Di dalam rongga mulut, makanan mengalami pencernaan secara mekanik dan kimiawi. Kemudian ke Kerongkongan yang berfungsi sebagai jalan bagi makanan yang telah dikunyah dari mulut menuju lambung. Jadi, pada kerongkongan tidak terjadi proses pencernaan.
Otot kerongkongan dapat berkontraksi secara bergelombang sehingga mendorong makanan masuk ke dalam lambung. Gerakan kerongkongan ini disebut gerak peristalsis. Gerak ini terjadi karena otot yang memanjang dan melingkari dinding kerongkongan mengkerut secara bergantian. Setelah itu proses berlanjut menuju lambung.
 Lambung (ventrikulus) merupakan kantung besar yang terletak di sebelah kiri rongga perut sebagai tempat terjadinya sejumlah proses pencernaan. Lambung manusia terdiri dari tiga bagian, yaitu bagian atas (kardiak), bagian tengah yang membulat (fundus), dan bagian bawah (pilorus).Kardiak berdekatan dengan hati dan berhubungan dengan kerongkongan. Pilorus berhubungan langsung dengan usus dua belas jari. Di bagian ujung kardiak dan pilorus terdapat klep atau sfingter yang mengatur masuk dan keluarnya makanan ke dan dari lambung. Dinding lambung mengandung sel-sel kelenjar yang berfungsi sebagai kelenjar pencernaan yang menghasilkan getah lambung. Getah lambung mengandung air lendir (musin), asam lambung, enzim renin, dan enzimpepsinogen.  Selain menghasilkan enzim pencernaan, dinding lambung juga menghasilkan hormon gastrin yang berfungsi untuk pengeluaran (sekresi) getah lambung.
Setelah lambung proses selannjutnya terjadi di usus halus, Usus halus (intestinum) merupakan tempat penyerapan sari makanan dan tempat terjadinya proses pencernaan yang paling panjang. Usus halus terdiri dari Usus dua belas jari (duodenum), Usus kosong (jejenum), Usus penyerap (ileum)
Pada usus dua belas jari bermuara saluran getah pankreas dan saluran empedu. Pankreas menghasilkan getah pankreas yang mengandung enzim-enzim sebagai berikut :
1.      Amilopsin (amilase pankreas)
Yaitu enzim yang mengubah zat tepung (amilum) menjadi gula lebih sederhana (maltosa).
2.      Steapsin (lipase pankreas)
Yaitu enzim yang mengubah lemak menjadi asam lemak dan gliserol.
3.      Tripsinogen
Jika belum aktif, maka akan diaktifkan menjadi tripsin, yaitu enzim yang mengubah protein dan pepton menjadi dipeptida dan asam amino yang siap diserap oleh usus halus.
Pada lambung selain enzim yang dihasilkan oleh pangkreas terdapat enzim yang di hasilkan oleh ampedu juga.
                        Makanan yang tidak dicerna di usus halus, misalnya selulosa, bersama dengan lendir akan menuju ke usus besar menjadi feses. Di dalam usus besar terdapat bakteri Escherichia coli. Bakteri ini membantu dalam proses pembusukan sisa makanan menjadi feses. Selain membusukkan sisa makanan, bakteri E. coli juga menghasilkan vitamin K. Vitamin K berperan penting dalam proses pembekuan darah.
Sisa makanan dalam usus besar masuk banyak mengandung air. Karena tubuh memerlukan air, maka sebagian besar air diserap kembali ke usus besar. Penyerapan kembali air merupakan fungsi penting dari usus besar.
              Setelah itu sisa makanan akan di keluarkan melalui anus, Sebelum dibuang lewat anus, feses ditampung terlebih dahulu pada bagian rectum. Apabila feses sudah siap dibuang maka otot spinkter rectum mengatur pembukaan dan penutupan anus. Otot spinkter yang menyusun rektum ada 2, yaitu otot polos dan otot lurik..


Perbedaan sistem pencernaan pada hewan dan manusia

NO
Pencernaan pada Hewan Rumansia
Pencernaan pada Manusia
1
Sistem pencernaan hewan memamah biak Gigi seri untuk memotong makanan
 

Sistem pencernaan manusia Gigi seri berfungsi khusus untuk menjepit makanan sedangkan
2
Sistem pencernaan hewan memamah biak Di lambung makanan teraduk dan bercampur dengan getah lambung dan membentuk bubur kim

Sistem pencernaan manusia Di lambung terbentuk bolus (gumpalan – gumpalan makanan yang masih kasar)
3
Sistem pencernaan hewan memamah biak Lambung menghasilkan getah lambung dan asam lambung
Sistem pencernaan manusia Di lambung terjadi fermentasi sellulosa oleh enzim enzim sellulosa yang dihasilkan oleh bakteri dan protoza tertentu
4
Sistem pencernaan hewan memamah biak Susunan gigi rahang atas terdiri dari 3 geraham belakang, 3 geraham depan, 2 gigi seri dan 1 gigi taring

Sistem pencernaan manusia Susunan gigi rahang atas terdiri dari 3 geraham belakang dan 3 geraham depan
5
Sistem pencernaan hewan memamah biak Lambung meliputi rumen, retikulum, omasum dan abomasum
Sistem pencernaan manusia Lambung terdiri dari 3 bagian yaitu kardiak, fundus, dan pilorus
6
Memiliki 4 bagian Lambung
Hanya memiliki 3 bagian Lambung